Minggu, 23 Maret 2008

Filbert Ke Sea World Indonesia, Ancol

Bosen di rumah terus, Siang ini Filbert ngajak papi jalan2 ke Sea World di Ancol.

Sea World Indonesia

Sampe di Sea World Filbert foto didepannya dulu:)

sw1.jpg

Abis itu papi beli tiket dech, trus masuk ke dalam Seaworld.

Gelap yach, Filbert rada serem2 juga. Mulailah Filbert kelayapan lihat ikan2 koleksi Sea World Indonesia yang katanya merupakan akuarium terbesar di Asia Tenggara.

sw3.jpg

Nich ikannya gede bener :)

sw1a.jpg

Trus ini ikan kayak lele yach?

lele_laut.jpg

Kalo yang ini ikan apa yach?

sw2.jpg

Kalo yg Piranha ini ada pertunjukannya lho, pas dia lagi rebutan makanan yang dikasih oleh pengelola Sea World pas pertunjukkan jam 16.00. kayaknya dalam sehari ada beberapa kali, tapi filbert ga tau jam berapa. Setalah pertunjukkan Piranha ini ada pertunjukan di akuarium besar, dimana para penyelam memberi makan ikan-ikan dalam akuarium. Pas pertunjukan ini filbert lagi minum susu, jadi ga sempet dech di foto:)

sw4.jpg

Sabtu, 01 Maret 2008

Filbert belajar Berdiri

Filbert sudah mulai belajar berdiri sndiri..

begitu ketemu barang yang bisa dipegang, filbert pasti dech berusaha untuk berdiri.

berdiri.jpg

Trus Filbert juga sudah bisa keposisi duduk dari posisi tidur atau dari posisi waktu merangkak:)

Minggu, 20 Januari 2008

Belajar Nyanyi



La..La..La..La..La.....
Filbert paling seneng dengerin musik.
la..la....la..la nyanyi akh....

Kamis, 17 Januari 2008

Imunisasi Varicella

Vaksin varicella merupakan vaksin yang berisi virus hidup. Vaksin ini diberikan di jepang selama 20 tahun. Di Amerika Serikat Vaksin ini digunakan dari tahun 1995. Satu dosis vaksin varicella direkomendasikan untuk anak berusia 12 – 18 bulan. Anak yang tidak mendapatkan vaksin ini dapat diberikan satu dosis sampai ketika berusia 13 tahun. Usia diatas itu harus diberikan 2 dosis dengan jarak 4 – 8 minggu terpisah. Anak yang sudah pernah sakit cacar air tidak perlu diberikan imunisasi ini.

Vaksin ini dapat mencegah cacar air 70% sampai 90% dan dapat mencegah penyakit berat sampai lebih dari 95%. Vaksin ini diharapkan dapat memberikan imunitas seumur hidup. Sekitar 1% – 2 % anak yang mendapatkan imunisasi ini tetap menderita cacar air, tetapi biasanya gejalanya sangat ringan.

Varicella merupakan vaksin yang sangat aman. Pada beberapa anak dapat timbul bengkak dan kemerahan pada lokasi suntikan. Juga dapat timbul bercak kemerahan dalam 1-3 minggu setelah imunisasi. Kejadian kejang demam juga pernah dilaporkan setelah imunisasi, namun sangat jarang. Anak yang diketahui alergi terhadap gelatin atau neomisin jangan diberikan vaksinini. Anak dengan efeisiensi imun seperti kanker atau HIV harus dievaluasi oleh dokter terlebih dahulu sebelum diberikan imunisasi ini.

Rabu, 16 Januari 2008

Imunisasi Hepatitis A

Hepatitis A adalah penyakit hati bera yang ditimbulkan oleh virus hepatitis A (HAV). HAV dapat ditemukan pada tinja penderita hepatitis A dan biasana menular jika diminum atau makan sesuatu yang tercemar dengan virus ini. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti flu, kuning pada mata dan kulit, mencret dan sakit perut.

Imunisasi Hepatitis A dapat mencegah penyakit ini, dan sangat dianjurkan bagi anak berusia 12 bulan atau lebih terutama didaerah endemis. Diperlukan 2 dosis untuk dapat memberikan kekebalanseumur hidup. Dosis ini diberikan dengan jarak waktu minimal 6 bulan.

Seperti vaksin lainnya dan juga obat-obatan lain, imunisasi hepatitis A dapat menimbulkan reaksi alergi serius pada orang yang alergi pada satu atau lebih komponen vaksin ini. Anak yang menderita alergi berat setelah pemberian dosis pertama tidak bolah diberikan dosis selanjutnya. Kadang dapat timbul nyeri pada lokasi suntikan, sakit kepala, kurang nafsu makan dan kelelahan. Namun biasanya akan membaik dalam 1-2 hari. Jika terdapat kejadian serius atau tidak biasa setelah pemberian imunisasi ini harap segera hubungi dokter.

Minggu, 13 Januari 2008

Pho Pho Pulang Ke Daerah

Hari ini Filbert nganterin pho- pho ke Bandara.
Rasanya berat banget pisah ama pho pho, sejak Filbert lahir pho pho selalu bersama Filbert.
Tiba- tiba pho-pho pulang ke daerah untuk merayakan tahun baru imlek disana.
Jadinya tinggal Filbert ama mami doang di rumah kalo siang.
Filbert Kangen Pho...

Sabtu, 12 Januari 2008

Imunisasi Typhoid

Demam tifoid merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi. Penyakit ini menyebabkan demam tinggi, lemas, sakit perut, sakit kepala, kurang nafsu makan dan kadang bercak kemerahan. Jika tdak diobati dapat menyebabkan kematian pada 30% penderita.

Pada umumnya penyakit ini menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi.

Saat ini ada dua macam imunisasi yang dapat digunakan untuk mencegah demam tifoid. Yang pertama diberikan dengan suntikan (kuman mati) dan yang kedua diberikan dengan kapsul (kuman hidup dilemahkan).

Imunisasi suntikan dapat diberikan pada anak berusia 2 tahun atau lebih. Satu dosis dapat diberikan setiap 2-3 tahun. Imunisasi oral dapat diberikan pada saat anak berusia 6 tahun atau lebih. Diberikan 4 dosis dengan jarak setiap 2 hari. Dapat diulang tiap 5 tahun.

Seperti imunisasi lainnya dan juga obat-obatan lain, vaksin tifoid dapat menimbulkan reaksi alergi serius pada orang yang alergi pada satu atau lebihkomponen imunisasi ini. Tetapi angka kejadiannya sangan kecil, sekitar 1 dalam 1 juta dosis. Anak dengan alergi berat terhadap vaksin ini jangan diberikan imunisasi ulangan.

Pada vaksin suntukan dapat timbul reaksi ringan seperti demam, sakit kapala, kemerahan dan nyeri pada tempat suntikan.

Vaksin rifoid oral jangan diberikan bersamaan dengan antibiotika. Beri jarak waktu lebihdari 24 jam dengan antibiotika terakhir. Dapat timbul demam, sakit kepala, mual muntah. Jika terdapat kejadian serius atau tidak biasa seteah pemberian vaksin ini segera hubungi dokter.

Jumat, 11 Januari 2008

Imunisasi MMR

Kebanyakan anak mendapatkan imunisasi measles (campak), mumpus (gelondongan), dan Rubella (campak jerman) sekaligus dalam satu suntikan yaitu MMR. Ketiga vaksin ini bekerja dengan baik, dan akan melindungi sebagian besar anak seumur hidupnya. Anak sebaiknya mendapatkan 2 kali vaksin MMR. Dosis pertama diberikan diantara usia 12 – 15 bulan, sedang dosis kedua dapat diberikan pada usia 4 -6 tahun sebelum anak masuk SD. Apabila ketika terjadi wabah, vaksin MMR dapat diberikan sebelimberusia 1 tahun. Ini diberikan sebagai pencegahan jangka pendek saja, nantinya tetap harus diberikan 2 dosis vaksin ini pada jadwal seperti disebutkan diatas.

Efek samping imunisasi MMR dapet berupa demam dan bercak kemerahan yang timbul sekitar 1-2 minggu setelah imunisasi. Reaksi ini akan menghilang dalam beberapa hari. Kejang demam kadang dapat terjadi pada anak yang diberikan imunisasi MMR. Anak yang diketahui alergi berat terhadap gelatin atau neomycin antibiotik tidak boleh diberikan imunisasi MMR. Demikian juga anak yang mempunyai reaksi alergi berat setelah vaksin MMR tidak boleh diberikan vaksin MMR ulangan. Anak yang kekebalan tubuhnya ditekan (karena mempunyai penyakit seperti kanker atau infeksi HIV, atau pengobatan semacam steroid) sebaiknya dievaluasi oleh dokter sebelum diberikan vaksin MMR. Anak yang baru mandapatkan transfusi atau produk darahlainnya sebaiknya menunggu beberapa bulan sebelum mendapatkan MMR.

Apabila mendapatkan masalah yang tidak biasa atau serius setelah diberi imunisasi MMR, segera hubungi dokter.

Kamis, 10 Januari 2008

Imunisasi Influensa

Imunisasi Influensa yang tersedia saat ini adalah vaksin dengan virus infulensa yang telah dimatikan. Virus influenza mempunyai karakteristik yang khas, yaitu sangat cepat berubah, sehingga imunisasi ini tiap tahun akan diperbaharui. Jadi orang-orang yang hendak melindungi dirinya dari flu perlu mendapatkan vaksin ini setiap tahunnya.

Daya perlindungan akan timbul 2 minggu setelah di vaksin dan akanbertahan sampai 1 tahun. Beberapa orang yang mendapatkan vaksin kemungkinan dapat terkena flu, tetapi kasus mereka lebih ringan daripada mereka yang ridak mendapatkan vaksin. Vaksin flu ini dapat diberikan dengan vaksin lainnya, termasuk vaksin pneumokokus. Vaksin ini diberikan pada anak berusia diatas 6 bulan dan diulang setiap tahun.

Komplikasi dari imunisasi influenza ini sangat jarang terjadi. Virus-virus dalam vaksin influenza non aktif (telah mati) jadi anda tidak dapat terkena influenza dari imunisasi. Masalah ringan termasuk rasa sakit, kemerahan setelah suntukan diberikan, demam, dan gatal. Biasanya terjadi setelah suntukan diberikan dan akan hilan dalam 1-2 hari. Reaksi alergi yang muncul akibat vaksin sangat jarang terjadi, kalaupun ada hanya beberapa menit sampai beberapa jam setelah suntikan diberikan.

Vaksin Influensa ini sebaiknya tidak diberikan kepada anak dengan alergi berat terhadap telur, anak dengan riwayat sindrom guillain-barre.

Selasa, 08 Januari 2008

Imunisasi Pneumokokus

Vaksin pneeumokokus konjungat merupakan vaksin kedua yang digunakan untuk mencegah radang selaput otak (Hib adalah yang pertama). Dulu vaksinini hanya dianjurkan untuk dewasa berusia 65 tahun atau lebih dan tidak digunakan pada anak karena tipe vaksin yang terdahulu (polisakarida) tidak bagus digunakan pada anak. Vaksin ini memberikan kekebalan terhadap 7 strain bakteri pneumokokus penyebab terbanyak infeksi serius pada anak. Vaksin ini baru dapat mencega infeksi telinga tengah, meningitis, pneumonia (radang paru), dan bakteremia akibat bakteri pneumokokus. Bayi harus mendapatkan vaksin ini sebanyak 4 dosis, yang diberikan pada usia 2, 4, 6 dan 12 – 15 bulan. Anak yang berusia lebih tua tidak memerlukan pengulangan dosis sebanyak ini. Konfirmasi dengan dokter anak jika anak anda mulai mendapatkan vaksin pada usia yang lebih tua. Untuk anak berusia lebihdari 5 tahun yang ingin diberikan imunisasi dapat diberikan vaksin pneumokokus polisakarida. Vaksin pneumokokus dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya.

Efek samping dari imunisasi ini yang terutama adalah reaksi local ringan seperti kemerahan dan nyeri pada tempat suntikan atau demam ringan. Seperti vaksin lainnya vaksin pneumokokus dapat menimbulkan reaksi alergi pada orang yang alergi pada satu atau lebih komponen vaksin ini.

Sabtu, 05 Januari 2008

Imunisasi Hib

Mumpung papi lagi sempet, Filbert mulai jabarin lagi soal Imunisasi yang masuk dalan kategori imunisasi yang di anjurkan.
Filbert mulai yach....

Vaksin Hib telah memberikan dampak dramatik setelah pertama kali dikeluarkan pada tahun 1985. sejak itu angka kejadian penyakit ini mulai menurun secara drastis. Vaksin HIB ini merupakan vaksin berisi kuman dimatikan, dan dibuat hanya dari sebagian kuman Haemophilus influenza b.

Anak sebaiknya mendapatkan 3-4 kali dosis vaksin ini, tergantung dari produsen pembuat vaksin yang digunakan oleh dokter. Dosis penguat diberikan pada usia antara 12 – 15 bulan. Anak yang telah berusia 5 tahun atau lebih tidak perlu diimunisasi dengan vaksin Hib. Vaksin Hib dapat dikombinasikan dengan vaksin DTap atau dengan vaksin hepatitis B. vaksin ini bekerja sama baiknya dansama amannya dengan vaksin yang diberikan secara terpisah.

Hib merupakan imunisasi yang sangat aman. Vaksin ini tidak dapat menyebabkan penyakit atau meningitis akibat Hib dan biasanya tidak menyebabkan efek samping serius. Sebagian kecil anak yang mendapatkan imunisasi ini akan mengalami kemerahan, bengkak pada lokasi suntikan atau demam. Reaksi ini biasanya timbul dalam 24 jam pertama setelah suntikan dan akan menghilang dalam 2-3 hari. Bayi yang berusia kurang dari 4 minggu sebaiknya tidak diberikan imunisasi karena daya imunitas yang ditimbulkan masih belum baik.

Filbert sendiri telah diberikan imunisasi Hib ini. ujung bulan ini filbert akan di imunisasi Hib yang ke -3 (tiga).

Sumber : Buku Catatan Medik milik Filbert, apabila ada kesalahan Informasi, harap di informasikan yach….

Rabu, 02 Januari 2008

Selasa, 01 Januari 2008

Happy New Year 2008

Waktu berjalan tak pernah berhenti,

Tahun 2007 telah berlalu, ditinggalkan dengan sejuta kenangan,

2008 menjelang, wujudkan asa dan harapan yang tertunda,

Raih semua mimpi untuk hari esok yang lebih baik.

Selamat Tahun Baru 2008

Filbert,