Sabtu, 12 Januari 2008

Imunisasi Typhoid

Demam tifoid merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi. Penyakit ini menyebabkan demam tinggi, lemas, sakit perut, sakit kepala, kurang nafsu makan dan kadang bercak kemerahan. Jika tdak diobati dapat menyebabkan kematian pada 30% penderita.

Pada umumnya penyakit ini menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi.

Saat ini ada dua macam imunisasi yang dapat digunakan untuk mencegah demam tifoid. Yang pertama diberikan dengan suntikan (kuman mati) dan yang kedua diberikan dengan kapsul (kuman hidup dilemahkan).

Imunisasi suntikan dapat diberikan pada anak berusia 2 tahun atau lebih. Satu dosis dapat diberikan setiap 2-3 tahun. Imunisasi oral dapat diberikan pada saat anak berusia 6 tahun atau lebih. Diberikan 4 dosis dengan jarak setiap 2 hari. Dapat diulang tiap 5 tahun.

Seperti imunisasi lainnya dan juga obat-obatan lain, vaksin tifoid dapat menimbulkan reaksi alergi serius pada orang yang alergi pada satu atau lebihkomponen imunisasi ini. Tetapi angka kejadiannya sangan kecil, sekitar 1 dalam 1 juta dosis. Anak dengan alergi berat terhadap vaksin ini jangan diberikan imunisasi ulangan.

Pada vaksin suntukan dapat timbul reaksi ringan seperti demam, sakit kapala, kemerahan dan nyeri pada tempat suntikan.

Vaksin rifoid oral jangan diberikan bersamaan dengan antibiotika. Beri jarak waktu lebihdari 24 jam dengan antibiotika terakhir. Dapat timbul demam, sakit kepala, mual muntah. Jika terdapat kejadian serius atau tidak biasa seteah pemberian vaksin ini segera hubungi dokter.

Tidak ada komentar: