Sabtu, 15 Desember 2007

Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)

Difteri adalah radang tenggorokan yang dapat menyebabkan kerusakan jantung dan tenggorokan tersumbat. Pertusis ialah penyakit radang pernafasan (paru) yang disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari. Diebuat batuk 100 hari karena lama sakitnya dapat mencapai 3 bulan lebih (100 hari).gejala penyakit ini sangat khas, batuk yang bertahap, panjang dan lama disertai bunyi “whoop” dan diakhiri dengan muntah. Tetanus adalah penyakit kejang otot seluruh tubuh dengan mulut terkancing tidak bias dibuka.

Imunisadi DPT dapat diberikan bersama dengan imunisasi polio. Efek samping suntikan dan pemberian polio melalui mulut tidak berbahaya. Bayi dan anak mungkin akan pegal-pegal, sedikit demam dan rewel selama 1-2 hari.

Difteri dan pertusis menular melalui percikan-pecikan ludah penderika waktu batuk dan bersin. Dapat juga melalui sapu tangan, handuk dan alat-alat makan yang telah dicemari oleh kuman-kuman penyakit tersebut.

Sedang tetanus penularannya melalui tali pusat karena pertolongan persalinan yang tidak bersih/steril, atau melalui luka.

DPT dapat diberikan kepada semua bayi dan anak. Namun untuk anak yang pernah mengalami kejang, demam atau yang pernah menderita kejang (misalnya karena epilepsi) sebaiknya hanya diberikan imunisasi DT saja, agar tidak panas dan tidak timbul kejang.

Tidak ada komentar: